"Ketika Allah SWT menciptakan Adam, kemudian Ia anugerahkan kepadanya seorang Hawa, seorang perempuan yang diciptakan dari 'tulang rusuknya'" Berbagai konsep mengenai persoalan perempuan bermunculan di muka bumi, seolah jika seluruh ranting dijadikan pena dan lautan dijadikan tintanya, niscaya tidak akan habis problematika perempuan ini dibahas. Perempuan kemudian menjadi subjek yang mendapat porsi kajian dan bahasan yang lebih banyak dibanding mitranya, laki-laki. Ada sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa persoalan perempuan telah ada bahkan sejak Hawa diciptakan. Lebih ironi lagi, ketika ada pula yang menuduh bahwa Hawa adalah penyebab mengapa Adam dimurkai dan dihukum Allah hingga meninggalkan syurga. Stigma yang demikian ini tentu tidak adil bagi kaum perempuan. Dalam lintas sejarah peradaban umat manusia, para ilmuwan kemudian menyatakan ada tiga fase yang dilalui oleh kaum perempuan, yaitu: Pertama, fase al-ihanah (penghinaan). Kaum perempuan dipandang...
Bencana-bencana datang silih berganti, boleh jadi petanda Allah memang sedang menegur kita. Tetapi saya tidak akan tega menyebut bencana yang menimpa saudara-saudari kita itu sebagai azab. Hei, boleh jadi kitalah yang masih diselamatkan ini yang lebih pantas menerimanya, hanya saja mungkin Allah tidak berkehendak demikian. Bangsa ini bukan kaum terlaknat seperti kaum Nabi Luth, kaum 'Ad atau kaum Tsamud. Benar, terkadang kita berbuat melampaui batas. Namun boleh jadi mereka yang menjadi korban bencana adalah mereka yang ahli tahajud, ahli sedekah, mereka yang memelihara anak yatim, sementara kita hanyalah orang-orang yang kesiangan sholat subuh. Boleh jadi memang ini teguran, boleh jadi. Tetapi sebuah teguran kepada kita untuk dijadikan pelajaran, bukan menjadi Juru Bicara Tuhan. Bencana Tsunami Lampung, 22 Desember 2018 Lihatlah, mesjid-mesjid yang tetap berdiri kokoh meski bangunan-bangunan mega disekitarnya luluh lantak rata dengan tanah. Boleh jadi, Allah Yang Maha ...